:: adakah??? ::

ini adalah syair khusus para Koruptor...!!!
Bonit Notz menggugat... >,<


" Padamu Negeri kami berjanji, padamu Negeri kami berbakti
padamu Negeri kami mengabdi, bagimu Negeri jiwa raga kami... "

syair ini ramah dalam juang yang pantang menyerah
kini... seolah tak bernyawa dan terkesan hampa
hanya sebuah syair tanpa makna
hanya sebuah syair tanpa jiwa
seperti sebuah pot yang retak karena akar – akar itu telah merusak ruangnya
menumbuhkan rambat yang menjalar liar...


hmmm... termenung dan terkukung...
dalam jiwa jiwa yang melengkung!!!
tak ada belas kasih, sayang... apalagi cinta kepada sesama...
hanya kemunafikan yang menutupi bangkai!!!
terselip dalam bobroknya moral...!!!
sungguh... ratap itu tak menggugah
tangis... itu tak menyayat
jerit itu... tak mengiris...
mereka tertawa penuh bangga
mereka bahagia penuh jumawa
dan... julur tangan itu hanya sebuah fatamorgana...


liar... kejam... dan bergumul dalam lingkar syetan...
tersenyum, tertawa dalam keremangan fakir yang terukir...
melintas angkuh jauh untuk merengkuh...
clingak clinguk hanya mencari popularitas diri...

RACUN!!! itu teriakku.....

berapa lama topeng menghiasi???
berapa lama permadani itu menjadi pijak kaki???
sungguh... biadabmu adalah benalu...!!!
lihat !!! mereka yang terbaring lemah menanti sesuap nasi
lihat !!! mereka yang terkulai menanti ulur jemari
lihat !!! mereka tergolek tak kuasa menopang tubuh yang kerontang...

“ aku kekurangan gizi... "
"  aku kehilangan pendidikkan disini... "

adakah hatimu terbalut emas yang berkilau penuh kasih???
adakah jiwamu terbungkus sutra yang lembut penuh cinta???

wahai petinggi petinggi Negeriku....
jangan gila.. !!!
duduk dikursi kehormatanmu
jangan gila.. !!!
ketika kau lihat tumpukkan harta milik mereka
jangan gila.. !!!
ketika berselancar dalam alam kedigdayaan...
karena ada jiwa jiwa yang menuntut tanggung jawabmu
ada jiwa jiwa yang terkapar menanti uluran tangan kalian
ada jiwa jiwa yang membangkang yang siap membakar kalian...
hanya satu... mereka butuh kejujuran itu...!!!
bukan melihatmu berdasi berlenggak lenggok sana sini
bukan melihatmu bicara tentang prestasi mengalahkan partai koalisi

hayooo... buka mata, telinga dan hati kalian...
rasakan ratap, tangis dan jerit mereka yang terlunta...
Syurga diduniamu... adalah jalan menuju pintu Neraka...!!!
hentikan!!!... basuh kotormu dengan air wudhu...
rengkuh jiwa jiwa itu...
karena usia yang kita punya adalah wajah semu...

" Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik..."
 (QS. Al- A'raf :56)

You Might Also Like

19 comments

  1. pertamax,,,

    suka sangat,,,
    semoga ada tikus2 itu yang membaca n tergugah,,,
    minimal kalaupun tak ada,
    kita yang membaca,,
    tak kan pernah menjadi generasi penerus tikus2 penggerogot gubug negara
    ^_^

    BalasHapus
  2. Oh My God....
    Teh bonittttttttttttt..... sangat menyermkan. aku ketakutan membacanya.... :p

    Semoga cepat tersadarkan ya teh. Aminnnnn.....

    Teh, PR nya nanti dulu ya. aku lagi ikut contest writing dulu. mampir nyak. hahahahaha....

    BalasHapus
  3. syair yang bagus dan menyentuh.. semoga tradisi tikus di negeri ini tidak berkelanjutan..

    BalasHapus
  4. @Nai_teteh suka comment'a... thx yaaaaa... ^_^

    BalasHapus
  5. @Ika_qo' takut c??????? aneh c ibu yg satu inimah??? hmmm... sesempet'a z'... but' tergantung teteh juga yaa.. klo ga sabar hati" z'.. ha'haaa...

    meluncuuuuuurrrrr... :D

    BalasHapus
  6. @Adryan_makasih kang.. aminnn... ^_^

    BalasHapus
  7. Kritikan pedas untuk wakil rakyat yang lalai,,,, dua jempol untuk kamu sahabat

    BalasHapus
  8. aaa...aaa...teteh...akhirnyaa..puisi ini keluar juga...
    suka sangat teh..berharap ada mereka yg berkuasa membacanya dan terbangun dari kesalahan2nya...
    nice teteh...keep writing..ajari aku teh..hiks...

    BalasHapus
  9. yah...
    merah putih itu berakhir di jemuran..

    aih.. bon, sya sllu miris klo dengar ato baca bahasan seperti ini. sering skli sya berfikir, sampai kapan telenovela polotik qt tamat? apa mmg sudah disetting ber-season2?? balada penguasa vs rakyat kecil tidak pernah habis. entah skg "gedung putih" sdg memainkan skenario yg mana. pun di t4 lain entah di kolong langit bagian mana, sebuah episode juga sedang mengalun.. aih..aih...

    saya berharap, apa yg sudah sya lkukan mpe detik ini benar dan tidak mendekati lorong kelam itu.
    well, nice post.. it's always you.. :D

    BalasHapus
  10. @bayu_baca'a sambil makan kripik pedez kang... hihiiii... 2jempol juga atas kunjunganmu sahabat... syukron.. ^_*

    BalasHapus
  11. @Nick_heheuuuu... ada spirit dr kembaran dibalik bukit... ^_^ ... semoga... amiiinnn.... whattt??? ajari membaca??? okelah... :)

    BalasHapus
  12. @Acci_cepet2 jadi pejabat nonnn... benahin semua yang berserak... bonit dukung accilong dr partai manapun... heheuuu... ^_^

    itulah.. i hate... setiap episode negara ini gak jauh dari title itu... hhhhhhh...... T-T

    harapanmu adalah harapanku.. ^_^

    well nice comment... it's always u.. :D
    xixixiii.. ^^

    BalasHapus
  13. ya begitulah keadaanya mbak, susah wong cilik untuk merubahnya demokrasi tanpa korupsi adalah mustahil :D

    BalasHapus
  14. Jadi mau kita apakan tuh orang?
    Kasihan kan Ruhayati sudah jadi korban.. para pejabat belum bisa berbuat apa2.

    BalasHapus
  15. sudah menjadi budaya yg mengakar...smoga generasi kedepan lbh baik..nice post bonitsssssss sellau suka dengan tulisan nya ^_^

    BalasHapus
  16. @Kang Aul_miris ya kang... :(

    BalasHapus
  17. @meutia_amiiiiiiinnnn... budaya yang merajalela itu harus musnah!!!... thx mut2... ^_^

    BalasHapus
  18. @aan_dibikin kambing guling z kali kang.. gantiin etawah'a kang dia.. heheee... ^_^

    yupz.. semoga Ruhayati menjadi penghuni syurga Illahi... untuk'a kita berdo'a... ^_^

    BalasHapus
  19. protes kepada penguasa yang nggak amanah nih ceritanya..
    yaa, emang kudu diprotes sih kalo menyunat hak-hak kita

    BalasHapus

Makasih buat jejaknya... ^_^

Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Halaman