Ini kisah manis. Yang terinspirasi dari sesuatu
yang manis. Cekidot!.. ^__^
upacara
upacara
“Lima menit lagi upacara segera dimulai, buat
anak-anak yang masih dikelas harap keluarrrr..”
Teriakan Bu Sonya yang
cempreng dari toa yang sudah lapuk bentuknya menyeruak. Aku berlari sekuat
tenaga memasuki gerbang sekolah yang belum ditutup. Menuju kelas, lempar tas,
terus lari lagi menuju lapangan upacara.
Gedebukkkkkk…
“Aduuuuhhhh”
Tubuhku menabrak
sesuatu, ada yang mengaduh sepertinya. Dan kulihat Naura meringis kesakitan
memegang bahunya.
“Ma..
ma.. aafff.. Naura, aku terburu-buru..”
Naura mengacuhkanku,
dengan tatapan sinis ia pergi ke barisan anak perempuan. Dalam hati aku
berharap Naura bisa di ajak kompromi selesai upacara ini.