Bosen Nunggu? Gak Lagi Deh!

Siang itu, Dhani sedang duduk di ruang tunggu. Ia sedang menunggu panggilan interview. Sudah beberapa orang keluar-masuk ruangan Pak Broto—sang HRD—yang menjadi pewawancara. Namun Dhani belum juga disebut namanya.

“Eh, mas, mas!” Dhani menyenggol-nyenggol lengan seorang laki-laki di sebelahnya.
Sejak tadi laki-laki itu tidak bisa diam. Berkali-kali ia ketuk-ketukkan kakinya ke lantai. Atau secara tanpa sadar menggoyang-goyangkan sebelah kakinya, memetikkan jari, membuat bunyi-bunyian yang menurut Dhani mengganggu.


“Mas, mas.. kakinya maaf.” Bisik Dhani. Ruangan tunggu memang banyak orang, tapi semuanya sibuk dengan pikiran masing-masing sehingga ruangan menjadi senyap.
“Oh..” Ucap si mas sambil mengangguk-angguk minta maaf.
Laki-laki itu membenarkan posisi duduknya. “Maaf ya, mas. Saya bosen, jadi ngga bisa diem. Udah gitu kok lama ya. Ini interview pertama saya.” Tuturnya.


“Oh gitu, mas. Ya udah nih.” Dhani memberikan kopiko minicoffee miliknya.
“Ngga usah mas,  makasih.” Laki-laki itu menolak pemberian Dhani.
“Coba aja, mas. Biar seger lagi!” Dhani tetap memberikan kopiko minicoffee
“Makasih, mas. Oia, saya Wahyu.” Wahyu menyalami Dhani. Mereka akhirnya berkenalan.
“Kalau saya lagi bosen, saya biasanya ngemut kopiko minicoffee ini mas. Asli deh bikin seger lagi, bikin semangat lagi!” tutur Dhani.
“Iya, mas Dhani. kopiko minicoffee enak dan bikin saya asik lagi. Duh maaf tadi ya!” Wahyu menangkupkan kedua tangannya aba-aba meminta ampun.
“Hahaha, tenang aja mas. Yang penting mas Wahyu udah seger lagi, semangat lagi, terus siap lagi kalau nanti dipanggil interview.”

Beberapa menit berlalu, Dhani akhirnya dipanggil ke ruangan Pak Broto. Wahyu ikutan gugup melihat Dhani berjalan menjauhi tempat duduknya. Sekitar setengah jam berlalu, Dhani kemudian keluar dan tersenyum kepada Wahyu.
“Mas Wahyu! Saya sudah selesai. Saya duluan, ya.” Dhani pamit.

“Iya, silakan mas. Saya jadi makin gugup nih.”

“Nih deh mas, kopiko minicoffee nya aku kasih lagi. Biar rileks lagi.” Dhani tertawa sambil menyodorkan kopiko minicoffee.
“Makasih mas. Kayaknya saya juga harus selalu sedia kopiko minicoffee nih. Biar seger lagi, semangat lagi, dan rileks lagi!”

“Biar asik lagi, biar siap lagi.” Ucap Dhani menambahkan kemudian melambaikan tangan kepada Wahyu sambil berjalan keluar.

(GP)

You Might Also Like

6 comments

Makasih buat jejaknya... ^_^

Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Halaman