Malam Pertama

Bissmillahirrohmaanirrohiim...

 image: mbah google

Tiba-tiba merasa perlu menulis tentang ini, hihiii.. tulisan yang mungkin rada-rada aneh. Dan serius ini saya tulis cuma sekedar opini pribadi saja. Mengenai penting atau tidaknya.. saya kasih space sahabat untuk menilai.

Hallo Sahabat...
Di temani cuaca panas, ternyata malah bisa berpikir bahwa salah satu menghilangkannya selain kipas-kipas yaa.. menulis aja kali ya? #belajarlagi

Faktanya kali ini, begitu banyak orang-orang terdekat saya punya status baru. Bahkan beberapa akan menyusul dengan status yang punya makna abadi itu. Yup! Me Ni Kah.. sudahkan anda menikah? :-p kalau belum, selamat mencari dan semoga dimudahkan yaa... tentunya dengan jodoh yang sesuai keinginan. Aamiin.. :)


Seperti kita tahu, khususnya bagi kaum muslim. Menikah adalah sunnah Rasul, sabdanya:

“Menikah itu adalah sunnah ku. Akan tetapi apabila kalian enggan untuk menikah, maka kalian bukan dari golonganku”.

Dalam hadist lain Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

“Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia menikah, karena ia (menikah) dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu (menikah) hendaknya ia berpuasa, sebab ia (puasa) dapat mengendalikan (hawa nafsu) mu”.

Sepertinya cukup bisa dipahami secara sederhana kedua sabda Rasulullah di atas, sangat jelas manfaat dan mudarat apa bagi yang sudah dan belum menikah. Untuk pemahaman lebih jauh lagi googling aja yaa.. bejibun kok. :) 

Next.. setelah sah menikah tentunya akan ada 'Malam Pertama'. Nggak terlalu horor kan ya? Hhe.. Malam Pertama ituuu.. bisa menjadi simple atau rumit. Simple, ketika kedua pasangan sama-sama memahami itu adalah suatu kewajiban yang berarti harus dilakukan. Dan akan menjadi rumit ketika salah satunya punya ketakutan untuk melakukan. Ini yang sebenarnya perlu kehati-hatian. 

Khususnya buat para perempuan yang sudah tersugesti oleh perasaan dan pemikiran yang aneh-aneh. Yaa.. namanya juga 'Malam Pertama'. Jadi baru pertama kali melakukan. Namanya juga pertama kali, jadi.. nggak ada yang salah sebenarnya ketika mengalami kegagalan. Pasti perasaan gugup dkk jadi hambatan. Gugup itu wajar sih, takut sakit pun manusiawi.. tapi ada hal yang seharusnya kita abaikan dari hal-hal tersebut. Selain kewajiban seorang istri adalah melayani suami, hal itu adalah sebuah anugerah yang Allah berikan kepada kita dengan penuh cinta sebenarnya. Kalau gugup terus.. takut teruss.. kapan atuh bisa menikmati pernikahan mendekati sempurna?? Emang nggak mau ngerasain punya perut sexy? (baca hamil). Nggak mau juga ngerasain melahirkan? Atau masih nggak mau punya momongan yang Allah amanahkan dengan wajah-wajah bersih dan polos itu??. Huaaaaaaaa... beneran nggak mau?? Selamat kalau gitu.. :-p 

Eh, ini bukan hanya untuk perempuan saja yaa.. tapi kadang laki-laki atau para suami sebaiknya bisa lebih menahan diri. Sabaarrrr.. kalau si istrinya masih gugup. Jangan manyuuunn.. apalagi sampai pindah ke lain hati, atau parahnya ke lain ranjang? (maaf kalau rada ekstrim). Beuh! ingat lho.. laki-laki itu imamnya di keluarga. Akan lebih bijak kalau bisa mengarahkan. Jangan larutkan sang istri dalam perasaan bersalah, atau bentar-bentar keluar fatwa 'Dosa'. Okay.. sang istri akan berdosa jika suaminya marah. nah, daripada bikin istri dosa makanya jangan marah. Mendingan ajak shopping dulu  istrinya, atau secara halus tapi dalam, pulang kerja bawain tuh segepok duit, eh.. buku tentang kewajiban sang istri deh. Hhe..  Semoga para suami nggak protes baca tulisan ini. Hhe.. #peace :)

Ok, coba focus sama perempuan atau para istri yang masih takut dan gugup atau bin apalah itu namamya. Yang pada kenyataannya sudah berbulan-bulan menikah tapi dia masih virgin dengan alasan-alasan tersebut. Coba deh googling dalam agama banyak bahasan tentang ini. Di sini saya hanya coba menuangkan secara ringan saja menurut pandangan sesederhana yang saya punya.  Yang jelas sekedar berbagi isi tausiyahnya Teh Ninih pada salah satu acara di TV yang saya lihat 8 (delapan) tahun silam. Kebetulan temanya waktu itu tentang perempuan. Jujur kalimat ini yang akhirnya buat saya manggut-manggut. Makanya masih inget sampai sekarang. :-p

Kurang lebih Teteh yang lembut itu mengatakan seperti ini:
Allah menjadikan seorang perempuan itu dengan beberapa hal yang dihidupnya itu diawali dengan rasa sakit. Yaitu, Perempuan yang ketika mau haid saja, ada yang merasakan sakit yang luar biasa. Tapi, sesudahnya Allah kasih kenikmatan dengan mengeluarkan darah kotor tersebut sehingga kita menjadi sehat. Lalu seorang Perempuan ketika melakukan 'Malam Pertama' awalnya pun akan merasakan sakit. Tetapi setelah itu, Allah memberikan kenikmatan lain. Hingga berjalannya waktu, di amanahkannya kita seorang anak. Dan kesakitan lainnya untuk seorang Perempuan adalah pada saat akan melahirkan. Tapi sesudah proses melahirkan berjalan, tergantikan dengan nikmatnya mendengar tangisan bayi yang keluar dari rahim kita.... de el el...
Jadi buat sahabat-sahabat yang masih di hantui perasaan gugup, takut, tegang dan sebagainya. Coba maknai lagi isi tausiyah di atas. 

Tidak ada rasa sakit yang tidak di hadirkan kenikmatan pada akhirnya...

Yuk ah, mumpung suami masih sabar.. kita masih punya banyak kesempatan untuk tidak larut dalam pemikiran yang akhirnya merugikan diri sendiri. Memang, 'Malam Pertama' bukan satu-satunya kebahagiaan dalam rumah tangga. Tapi itu menjadi sangat penting dan tidak boleh terabaikan!

Untuk yang sudah sukses! Selamat menikmati kegugupan dan rasa takut dalam ujian hidup yang lainnya. keep sabar, ikhlas dan tawakal. Karena Allah selalu tahu yang terbaik untuk hamba-Nya.

Salam senja
~_*

You Might Also Like

7 comments

  1. Ingin komentar, karena:



    Pertama, saya belum nikah;

    Kedua, saya laki-laki.




    Dan ini sangat bermanfaat tulisannya. Mengharukan sekali.

    Nice post.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kang,..
      Semoga disegerakan menikah.. :)
      Dan semoga.. dirimu memang laki-laki! #ehh.. :)

      Hapus
  2. Teteteeeh,.. saya belum nikah *laporan :))

    Makin meringis aja ngebayanginnya. Katanya sakit, banyak yang bilang sakit, kakak juga kemarin pas baru nikah bilangnya gitu. Hwaaaaaaaaaaaa,,,,
    Mungkin aku salah satu dari mereka yang agak agak ngerasa ketakutan. Sampe sekarang. Dudududuuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihiiii.. ayooo kapan rieee... ditunggu undangannyaaa... ^^
      kalau 'agak-agak' berarti akan segera ada kata 'tidak'..
      Bissmillah... ^-^9

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Makasih buat jejaknya... ^_^

Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Halaman