LENTERA


Entah sudah berapa senja menemani pertemuan kita, dengan siluetnya yang terkadang manis dan miris. Sudah berapa kali gerimis memayungi kebersamaan kita, bahkan dalam ruang itu kita kerap merapal kata-kata yang mengusir kejenuhan... Pertemuan memang sebuah rahasia, begitu pun perpisahan... 

Kita bertemu lalu dipisahkan, itu adalah hal yang sudah ditawarkan hidup. Namun bukan berarti kita harus membenci keadaan. Bagaimanapun kita akan selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan yang berbeda. Hari ini begini,esok begitu, lusa dan yang akan datang pun tidak sama. Tidak menjadi haram ketika soal hati harus terhenti, namun tidak juga halal ketika kita tahu perbedaan itu tidak bisa disatukan, namun kita menuntut demikian.

Rumitnya isi kepala sekarang seperti tengah berada dalam belukar yang dipenuhi alang-alang yang tinggi. mengajak jemari untuk beberapakali menggaruk yang sudah terkeruk. Ini apa??? Reaksi dari jawaban yang di inginkan pun menjadi suram. 

Tiba-tiba pengap, sesak...
Dan tenggorokan seolah tak bisa lagi menelan. Nyaris pita suara ini seperti tercabut dari haq-nya. Tercekat! Entah... Sudah berapakali menggelengkan kepala hanya karena tidak menerima konsekuensinya. Helaan nafas yang panjang pun seolah sudah tidak menemukan ruang nyamannya. Allah...... lirih bibir itu menyebut nama Tuhan-nya.

Sejenak ada perbincangan yang enak, namun tak ayal menjadi boomerang. Bertahan sudah, memilihpun sudah, masih saja tersudut pada rasa yang menggunung. Rasa yang hanya Tuhan dan kita saja yang tahu...

Mendengar isaknya di seberang sana seolah tengah merasakan himpitan batu karang, ingin rasanya menghambur dan menghibur. Sabarrr.. berulang kali hanya kata itu yang mungkin terngiang di indra pendengarmu. Jangan terus hanyut dalam kebencian sekarang, apalagi harus mematahkan semua semangat dan keceriaanmu sebelumnya. Banguunnn.. jangan terus terlelap dalam buaian yang hanya mengusir penatmu sebentar. Berjalanlah, berlarilah bahkan teriaklah jika dengan seperti itu kelegaan hatimu kau temukan.

Sama-sama mencari terang dam gelap sekarang....

to be continued...

You Might Also Like

4 comments

  1. O my... continue, please! I going sad.

    BalasHapus
  2. ceritanya bersambung.... artinya bakalan ada cerita lanjutannya... ? jangan jangan persiapan untuk bikin buku ini teh... ? lama tidak berkunjung. salam...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa.. Masih draft, tunggu mood bt ngepost lanjutannya, hhe.. Bukan persiapan bikin buku ko, tapi kalo mau bantuin hayuuukk.. 😀
      Dan sangat lama juga blog ini lumutan.. Makasih udh mampir yaa.. 😊

      Hapus

Makasih buat jejaknya... ^_^

Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Halaman