Ingkar



Tertegun pada katamu
tentang aroma limau yang menusuk hidung
berteman secangkir kopi yang tersenyum meniadakan kepenatan
ada setumpuk bising, dan sebaris tatap menelisik
harap-harap cemas aku menunggu...
dan waktu seolah terantuk pada rasaku...

Tersenyum pada katamu
tentang warna pelangi yang menyimpan rindu
sedetikpun tak surut rasanya menahan sesak dalam benak
pikirpun meluas, menyapa langit yang masih pamerkan awan
harap-harap cemas aku menanti...
dan seringkali tatap ini menjurus pada daun pintu

Dan...
dalam waktu yang tidak sama...

Terjerumus pada ingkarmu..
abaikan hati..
pahamku, menanti seperti mati
apa peduliku?
seperti menggendong sekarung beras
dan apa pedulimu?
hanya hitungan yang sebentar sudah memutar 


You Might Also Like

0 comments

Makasih buat jejaknya... ^_^

Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Halaman