Terkurung dan basi pada hari ini, entah.. seperti sedang menikmati kering yang berkepanjangan. Padahal tidak seharusnya, ada yang mengendap dan bersorak mengedipkan ketidaksetujuan. Itulah manusia, berharap pada sesuatu yang bukan tempatnya. Meminta yang terkadang berlebihan... Tidak sesuai dengan porsinya. Saat ini, memotivasi dirimu dan diriku adalah pasti! Inginnya sama.. Bahagia yang tentu saja melangitkan persoalan-persoalan usang. Lagi dan lagi, menjadi penuh dengan peluh adalah tidak sebatas pada ikhtiar saja. Namun menjelajah pada dimensi lain yang menggunungkan badai, mungkin!
Dan pada kisah kisruh yang lalu, semakin yakin bahwa apapun yang diputuskan dalam keadaan emosi itu adalah semu. Karena pada akhirnya, ketika emosi itu surut kita akan menemui keinginan sesungguhnya. Keinginan yang diprovokasi oleh situasi, ingin begini tapi harus begitu... Itulah hidup. Bertentangan namun menjadi pilihan.
Keadaan yang menyudutkan sebelumnya itu adalah satu episode yang harus dilewati. Pilihan yang baik dan tidaknya akan terlihat pada masa depan. Sekarang atau nanti akan sama saja. Toh, ini adalah sebuah upaya seseorang yang sedang menjalaninya. Selamat kepada siapapun yang bisa melewati badai besar dalam kehidupannya. Dan terima kasih, bahwa itu adalah ilmu yang merunutkan rasa cemburu kepada hati yang kerap meminta lebih.
Kepada hari yang kian mengikis waktu untuk menyemutkan keadaan, boleh yaa.. kali ini saja, menghilang dan mendingin. Merapal pada yang lain. Anggap saja sedang ingin menyusun sajak yang usang entah pada kehidupan yang mana.
Tenang saja, akan tetap sama. Mensiagakan waktu dan hati ketika kamu pulang nanti. Pergilah sekarang, nikmati sukamu, bahagiamu dan menjadi lebih baik, sebaik-baiknya upaya yang sudah kamu lakukan. Janji Allah itu pasti! Gemakan gelisah dan dilema itu dengan DIA pada saat hatimu merapuh. Percayalah, memberikan waktu untuk menjahit kembali yang sudah terkoyak tidak selalu sia-sia. Langitkan rasa syukur, tiadakan keluh... Kamu lebih kuat!