Gak Takut lakukan hal baru dengan rasa baru KOPIKO MINICOFFEE cappuccino
Hari
pertama ngampus itu seru, ketemu banyak temen baru. Eh tapi ini kelas isinya
hampir semua anak gaul jakarta, padahal kampus ini kan banyak banget mahasiwa
dari daerah. Diantara banyak anak yang
daritadi sibuk kenalan, ada satu anak yang duduk diem di pojokan. Bajunya
sederhana, dan seringkali celingak-celinguk ngeliat situasi kelas yang rame bak
pasar induk. Niat hati pengen nyamperin itu ‘anak pojokan’ , eh tiba-tiba rame
bunyi psst..psstt dan suara decitan kursi yang beradu dengan lantai akibat
anak-anak buru-buru duduk rapi saat dosen datang. Ok mungkin nanti..
Bunyi
bel istirahat pun akhirnya terdengar, fiuh..akhirnya , setelah ‘pembukaan’ dari pak dosen yang lamanya minta
ampun bikin males en lemes karena harus nahan posisi duduk yang baik dan benar.
Iya dong, first impression kan
penting, biar gak di cap anak yang males dan gak bersemangat saat kuliah. Iseng
nengok ke ‘anak pojokan’, pemandangan yang berbeda pun terlihat. Kalo
ngeliat di sekeliling kelas ini anak-anak pada menggerutu dan gak semangat, itu
anak pojokan malah terlihat seger banget, sibuk nulis di catetannya. Akhirnya, memberanikan diri melangkah menuju
pojokan.
Menyadari
ada ‘tamu tak diundang’ datang ke arahnya, si ‘anak pojokan’ pun senyum-senyum
canggung.
“Hai, namaku Asti,” akhirnya memberanikan
diri ngomong duluan.
“Ha..hai.. nama saya Aminah,”
jawabnya dengan omongan super medok yang hampir bikin keselek ludah sendiri
akibat shock.
Ternyata
ada juga anak daerah di kelas ini, dan sayangnya ya cuma sebiji itu.
“Oia, daritadi nulis apa? Kayaknya seru banget,”
“Oh..nulis ini, situasi kelas baruku,” Jawab si aminah sambil memperlihatkan buku
catetannya, dan ups, ada sesuatu jatuh dari buku itu. Sebuah bungkusan warna
hitam yang kayaknya ku kenal, KOPIKO
ORIGINAL!.
Alih-alih
baca tulisannya, yang sekarang ku lakuin malah angkat bungkusan itu dan berkata
“Nah ini tho yang bikin kamu seger daritadi Aminah?? Boleh
minta gak?,”
“Eh? Asti suka juga? Nih..,”
ucap Aminah sambil tersenyum dan menyodorkan Kopiko. Kemudian obrolan kamipun
bertambah banyak, dari kampung asal dia tinggal, tentang betapa grogi-nya dia
kuliah di Jakarta, dan tentang kesukaannya menuliskan apa yang dia alami.
Karena dari lahir dia tinggal di kampung, dia ngerasa keluar dari zona
nyaman-nya selama ini, dan mengakibatkan takut memulai suatu yang baru, ya..
semacam culture shock.
“Kalo gitu, Aminah, ikut aku aja yuk. Wartawan kampus adain open
recruitment, kamu kan suka nulis,” Ajakku dengan sangat
bersemangat.
“Hmm..bo..boleh. Lihat nanti ya,”
ucap Aminah gak yakin.
Keesokan
harinya...
Saatnya
perkenalan kegiatan kemahasiswaan, salah satunya wartawan kampus. Gak keliatan
batang hidung si Aminah, langsung aku pergi ke satu-satunya tempat yang mungkin
di datengin tuh anak, di pojokan perpustakaan. Gak salah deh emang kalo dari
awal kusebut dia anak pojokan.
“Aminah, kenapa gak ke audit?,” langsung
muka Aminah shock kayak buronan yang ketangkep basah.
“Hmm..sebenarnya, aku gak rencana ikut kegiatan apapun As,
berbaur sama teman sekelas aja belum bisa, apalagi ikut kegiatan begituan,”
Ucap Aminah jujur.
“Yah, gak ada yang tahu apa yang akan terjadi kan, siapa tau malah asyik, ayolah coba dulu, kan ada aku,”
“i..iya deh aku coba, tapi mampir ke kantin dulu
ya, kopiko
minicoffee ku abis,” Aminah
meringis menunjuk kantongnya yang kosong.
“Ya ampun ni bocah, tenang aku ada kopiko
minicoffee, acaranya udah mau dimulai tuh,”
tanpa ba,bi,bu langsung kutarik tangan aminah masuk audit.
Ternyata
acara sudah dimulai perkenalan setiap anak baru, Aminah menggenggam tanganku
erat-erat. Berusaha membuatnya tenang aku menawarkan kopiko
minicoffee yang kubawa “Aminah,
mau kopiko minicoffee biar lebih rileks?,” ucapku sambil
menyodorkan kopiko minicoffee dengan bungkus
warna cokelat dan cream.
“Oh, gak usah As, makasih,”
Tolak Aminah halus.
“Ini KOPIKO MINICOFFEE loh yakin
deh bikin kamu rileks dan gak grogi lagi,” ucapku kemudian
sambil tersenyum melihat perubahan wajah aminah yang mulai tertarik. “Oh ya? Boleh deh coba,” Awalnya wajah
aminah berkerut sesaat karena lidahnya menerima sensasi rasa baru yang tak
biasanya ia rasakan, namun kemudian wajahnya berubah puas. “Wah, enak juga As rasanya, aku kira aku gak bakal suka
selain yang original”. Aku hanya tersenyum melihat ekspresinya.
Tiba-tiba seseorang memanggil kami “Hai, nama
kau siapa? Kenalin saya ucok aseli dari medan, bolehlah kucoba permen kau,
sepertinya enak,” ucap seorang cowok di dekat kami. Aku
dan Aminah tertawa kecil, lalu mulai percakapan dengan teman baru kami yang
satu itu.
“Tuh kan Aminah, hal baru gak selamanya buruk kan?,” Bisikku
ke telinga Aminah sambil memasukkan sebungkus KOPIKO MINICOFFEE Cappuccino ke tangan Aminah dan dijawab dengan
anggukan setuju darinya.
Sekarang,
kehidupan kampusku pun dimulai dengan banyak teman baru dan SIAP SELALU mencoba
hal baru dengan sensasi rasa baru cappuccino dari KOPIKO MINICOFFEE.
(AY)
9 comments
si teteh lagi posting kopiko terus nih :) kirim2 atuh kesini kopikonya
BalasHapusHihiii.. saya lagi promo Teh Lid.. :)
Hapusmau dikirim kemana kopikonya? :p
Kehidupan dikampus selalu penuh dengan rasa.. :)
BalasHapusehm... :p
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusehm kenapa coba? :p
HapusGak apa2 ko.. :p
Hapuskopiko ku suka, salam kenal teh.. :D
BalasHapussalam kenal juga aisyah..
Hapusmakasih kunjungannya.. ^^
Makasih buat jejaknya... ^_^