Teruslah Seperti Ini


Dalam terik yang pelik, gumpalan debu yang menyerbu, dan barisan kendaraan yang terus menerus meneriakan klaksonnya. Sejurus hati ingin mengumpat dan balas berteriak. Namun karena hati tertuju pada satu hal, semuanya seolah tak berarti. Keinginan menemukannya dalam tatap mata yang ceria, wajah yang dikiaskan penuh kerinduan adalah hal yang terus menerus membentuk senyum yang halus. Tentu saja dalam setiap nafas ada tentangnya. Beginilah perasaan, ketika dibanjiri dengan satu nama di hati, akan terus selalu tentangnya. Ada energi yang lain, merasa lebih dari biasanya. 

Sejenak keadaan itu baik-baik saja, sampai akhirnya entah apa yang salah. Terasa jauh, padahal hanya sejengkal, terasa buta, terasa tuli, dan mati rasa. Hingga menyudutkan pada kesalahpahaman tak beraturan. Menghadiahkan sesak, dan keram di kepala. Hanya kristal-kristal bening yang menjadi penghilang setumpuk perasaan yang ada.

Tapi malam meleburkan semuanya. Tawa dan cerita pun mengajak pada sajak-sajak penyair mahir, seolah tidak ada apa-apa. Tersenyum dan teruslah seperti ini... :)





You Might Also Like

2 comments

  1. Kadang memang masih terpikir tentang satu nama itu, pa lagi amat membekas. Namun usaha untuk move on juga perlu bila tak ada tanda janur kuning melambai 😂

    BalasHapus

Makasih buat jejaknya... ^_^

Diberdayakan oleh Blogger.

Laporkan Penyalahgunaan

Halaman